"Semua
yang ada di langit dan di bumi selalu meinta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam
kesibukan.” (QS. Ar-Rahman: 29)
Ketika laut bergumuruh, ombak menggunung, dan angin
bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: “Ya Allah!”
Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir,
kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan
arah perjalanannya, mereka akan menyeru: “Ya
Allah!”
Ketika musibah menimpa, bencana melanda, tragedy
terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: “Ya Allah!”
Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan
tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: “Ya Allah!”
Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap
jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu,
mereka pun menyeru “Ya Allah!”
Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan
persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus
Anda pikul, menyerulah: “Ya Allah!”
Kuingat Engkau
saat alam begitu gelap
Gulita, dan
wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-Mu
dengan lantang di saat fajar menjelang,
Dan fajar pun
merekah seraya menyebar senyuman indah
Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang
jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang
menggundahgulanakan hati adalah hanya pantas ditunjukan ke hadirat-Nya.
Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua
telapak tangan, julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu
kea rah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya
untuk menyebut, mengingat, dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati
akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali
berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan
semakin kokoh. Karena,
“Allah Maha
Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.” (QS. Asy-Syura: 19)
Allah:
nama yang paling bagus, susunan huruf yang paling indah, ungkapan yang paling
tulus, dan kata yang sangat berharga.
“Apakah kamu
tahu ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?”
(QS. Maryam 65)
Allah:
milik-Nya semua kekayaan, keabadian, kekuatan, pertolongan, kemuliaan,
kemapuan, dan hikmah.
“Milik siapakah
kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Menga.ahkan.” (QS.
Ghafir: 16)
Allah:
dari-Nya semua kasih saying, perhatian, pertolongan, bantuan, cinta, dan
kebaikan.
“Dan, apa saja
nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (dating nya).”
(QS. An-Nahl: 53)
Allah:
pemilik segala keagungan, kemuliaan, kekuatan, keperkasaan.
Betapapun
kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf,
Kekudusan-Mu
tetap meliputi semua arwah
Engkau tetap
Yang Maha Agung, sedang semua makna,
Akan lebur,
mencair, di tengah keagungan-Mu, wahai rabb-ku
Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan
kesenangan, jadikan kesedihan itu awal kebahagiaan, dan sirnakan rasa takut ini
menjadi rasa tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju
keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan.
Wahai Rabb,
anugrahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa kantuk dari-Mu yang
menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak ini kedamaiam. Dan, ganjarlah
dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb,
tunjukanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu. Bimbinglah
sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan tuntunlah orang-orang
menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-Mu.
Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap yang pasti
dating dan memancar terang, dan hancurkan perasaan jahat dengan secercah sinar
kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala tentara-Mu.
Ya Allah, sirnakan dari kami raa sedih dan duka, dan
usirlah kegundahan dari jiwa kami semua.
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut
yang mendera. Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu
kami memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah engkau sebagai
pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan Penolong.
Diambil
dari:
al-Qarni, ‘Aidh. 2014. La
Tahzan; Jangan Bersedih!. Jakarta: Qisthi Press.
0 komentar:
Posting Komentar