Pada tanggal 25 Juli 2014, berkumpullah 7 pemuda layaknya ashabul kahfi, di Desa Kandanggampang Purbalingga. Kami senang sekali berkumpul sambil membicarakan aspek sosial yang ada di negeri ini khususnya bagi ummat muslim. Dari pembicaraan itu, kami mengerucutkan topik pembicaraan ke aspek Panti Asuhan. Dan ahirnya kami putuskan untuk mengukuhkan nama panti asuhan dengan nama Panti Asuhan al-Husna.
Ya, Panti Asuhan al-Husna resmi kami dirikan. Kami ber-7 berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Tahfidhzul Qur’an Putri al-Husna Purbalingga untuk menangani pendidikan santriwati. Kenapa harus santriwati? Ada sebuah anjuran yang menyataan bahwa “carilah istri yang cerdas supaya bisa mempunyai anak yang cerdas karena kecerdasan itu diturunkan dari seorang ibu”. Namun, bagaimana kecerdasan itu diturunkan dari ibu? Apakah kecerdasan itu bisa ditingkatkan?
Faktor genetik seorang Ibu sangat berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Menurut ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands Dr Ben Hamel “Pengaruh itu sedemikian besar karena tingkat kecerdasan seseorang terkait dengan kromosom X yang berasal dari ibu”.
Karena itu, ibu yang cerdas berpotensi besar melahirkan anak yang cerdas pula. Bahan, Dr Hamel menyatakan, “Dengan demikian, lebih baik memiliki ibu yang cerdas daripada ayah yang cerdas”. Namun, kelainan genetika dari seorang ibu juga dapat diturunkan kepada anak-anaknya, termasuk di antaranya retardasi mental.
Di sisi lain ada sebuah kajian tentang menghafal al-Qur’an yang bermanfaat untuk kecerdasan. Kesimpulan dari kajian tersebut adalah setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinyu pasti merasakan perubahan yang besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Melalui pengalaman dan pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang dan membantunya terjaga dari berbagai penyakit.
Manfaat-manfaat hafalan al-Qur’an, adalah :
- Pikiran yang jernih.
- Kekuatan memori.
- Ketenangan dan stabilitas psikologis.
- Senang dan bahagia.
- Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
- Mampu berbicara di depan publik.
- Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
- Terbebas dari penyakit akut.
- Dapat meningkatkan IQ.
- Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Atas dasar inilah, Panti Asuhan al-Husna menampung anak asuh yang mayoritas perempuan, agar nantinya menjadi seorang ibu yang memiliki hafalan al-Qur’an dan kecerdasan mental-spiritual. Namun dalam pelaksanaan pendidikan tahfidhzul qur’an ini, Panti Asuhan al-Husna memerlukan banyak dukungan dari segenap kaum muslimin, baik berupa dukungan materi atau pun non materi. Bersyukur sekali, di tahun pertama pembukaan, kami mendapat amanah sebanyak 8 santriwati yang akan menjalani pendidikan selama + 4 tahun ke depan.
Pada awal pembentukkan, kami berinisiatif mencari pendanaan kebutuhan santriwati dengan cara menitipkan kotak-kotak infaq di toko-toko untuk menjaring sedekah konsumen. Alhamdulillah, dana yang terkumpul cukup untuk biaya makan meski hanya beberapa minggu. Aset-aset kotak yang ada di toko insya Allah akan tertanam selama kebutuhan di panti belum terpenuhi seluruhnya.
Pengalaman inilah yang memantik kami untuk berbagi amal sholih dengan para dermawan dalam proses pendidikan anak asuh yang kami tampung. Semoga kerjasama yang baik antar panti dengan para dermawan bisa menjadi pemberat amal untuk syarat masuk ke jannah. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar